Wednesday 24 August 2011

Jangan Sesekali Kamu


Jangan sesekali kamu bersikap kejam memberikan harapan pada seseorang itu lalu dia jatuh cinta sedangkan diri kamu tidak mencintainya.
Jangan sesekali kamu hadir dalam hidup seseorang kalau ia hanya kamu rasakan akan menghancurkan perasaanya.
Jangan sesekali kamu menatap tepat di matanya jika semua yang kamu lakukan hanya kepalsuan belaka.
Jangan sesekali kamu mengambil berat ke atas dirinya terlalu berlebihan hanya kerana sekadar simpati kelak bimbang dirinya menaruh hati padamu.
Jangan sesekali diri kamu mengatakan "aku cinta padamu" sedangkan di dalam hatimu hanya nafsu yang bertakhta.
Jangan sesekali kamu tertarik pada seseorang kerana paras rupanya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan kita.
Jangan sesekali kamu tertarik pada kekayaannya, kerana segala kekayaan akan lenyap dan musnah.
Tertariklah pada seseorang yang beriman dan beramal soleh dan ia dapat membuatmu tersenyum. Hanya senyuman ikhlas hadir dari orang beriman yang dapat memberi hari-harimu yang gelap menjadi cerah.
Hati orang yang soleh itu mudah dan senang untuk menerima cahaya dari Ilahi, kerana mereka sentiasa takut akan azab Allah dan cinta kepada Allah...
Namun..
Hati orang yang berdosa itu susah dan payah untuk menerima cahaya dari Ilahi, kerana mereka sentiasa gembira dengan nikmat dunia dan lupa pada-NYA...

- Artikel iluvislam.com-

Already Tired Pray!



Siapa yang tidak pernah rasa sedih? Siapa yang tidak pernah kecewa? Rasulullah S.A.W sendiri pernah rasa kecewa dan pernah berada dalam keadaan yang sangat sedih. Setiap orang pernah diuji dengan pelbagai dugaan berbentuk perasaan. Sedih, resah, adakalanya gembira dan ketawa dan pastinya tidak mampu terlepas dari perasaan kecewa juga.

Kecewa?

Satu perasaan di mana hadirnya mungkin kerana sesuatu yang diinginkan tidak dapat dimiliki seperti yang dibayangkan. Mungkin juga kecewa kerana kehendak hati tidak dapat dipenuhi.
Pernahkah anda mengalami situasi seperti ini?
"Aku sudah penat berdoa, tetapi Allah tidak pernah memakbulkan doa dan permintaanku. Aku sudah penat!"

Putus asa?

Ya, jelas sekali rasa putus asa yang terzahir dari situasi di atas. Kadang-kadang sepertinya kita menyalahkan takdir pula. Sedangkan Allah mengatur segalanya sesuai dengan keperluan dan kebaikan hamba-Nya. Kerana hanya Pencipta tahu apa yang diperlukan dan terbaik untuk ciptaan-Nya. Kadang-kadang apa yang kita mahukan tidak semestinya baik untuk kita, dan banyak pula perkara yang tidak kita senangi itu sebenarnya adalah baik untuk kita.

Sebagaimana penegasan Allah dalam kitab-Nya yang mulia al-Quran:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui."(Surah al-Baqarah:ayat 216)
Persoalannya, wajarkah kita untuk kecewa? Kecewa itu fitrah perasaan. Tetapi bagaimana pula kiranya kalau kekecewaan itu menyebabkan kita berani menuding jari menyalahkan takdir ketentuan Allah?
Mungkin ramai di antara kita frust bila setiap yang diimpikan tidak menjadi kenyataan. Lalu, kita kecewa dan sedih. Kita berdoa tetapi tidak kesemuanya ditunaikan. Kecewakah? Nanti dulu, sahabat. Tanyalah pada diri. Bukankah setiap yang kita miliki saat ini tidak semuanya kita minta daripada Allah.
Tapi Allah dengan murah hati memberi sebelum kita minta. Allah tetap mengurniakan tanpa kita mengajukan kemahuan tersebut kepada-Nya.
Pernahkah kita minta pada Allah untuk dikurniakan oksigen agar kita dapat kita bernafas? Adakah kita setiap hari meminta izin daripada Allah untuk menggunakan kaki, tangan dan lain-lain anggota? Adakah kita pernah minta supaya Allah meminjamkan mata untuk melihat dan mulut untuk bercakap pada setiap hari? Besar kemungkinan jawapannya tidak, bukan?
Jadi mengapalah berkira andai baru sekali kita dibiarkan merasa kecewa. Bukankah ujian itu tanda sayangnya Allah pada hamba-Nya? Sebelum kecewa, nanti dulu. Berhentilah dan cubalah untuk berfikir kembali. Kenanglah segala nikmat yang Allah berikan sehingga tidak mampu kita kira apatah lagi untuk menyukatnya. Jangan hanya kerana kecewa, anda sudah terfikir untuk melakukan perkara yang bukan-bukan atau membunuh diri!
Jadi, tapislah kekecewaan kita supaya jangan kita melampaui batas dalam melayan rasa itu. Kekecewaan yang bermanfaat ialah kekecewaan yang membawa diri dan hati kita lebih dekat dan menyayangi Allah. Kekecewaan yang membahagiakan ialah di saat kebahagiaan itu berjaya mengukuhkan keyakinan hati kita dalam mengimani qada' dan qadar Allah.
Janganlah bersedih dan kecewa kerana di sebaliknya tersimpan kebahagiaan yang Allah hadiahkan sebagai hikmah-Nya.
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."(Surah Ali Imran: ayat 139)
Wallahu'alam.

Secret Prayer Dhuha


God in several verses swear by Dhuha time. In the opening letter Assyams, Allah says,''By the sun and by the time Dhuha.''
In fact, there is a special letter in the Qur'an with Addhuha name.
At the opening, God says,''By the time Duha.'' Arrazi Imam explained that God Almighty every swear by something, it shows the great things and great benefits. When God swears by Duha time, mean time Duha is a very important time. True, time Duha is a very important time. Among the Prophet Muhammad's prayer: Allahumma baarik ummatii bukuurihaa fii. That means,''O Allah grant blessing to my people in the morning.''

how to rich with easy
This shows that people are active and awake in the morning (at dawn and Duha) to worship God and make a living the honest, he will get blessing. Conversely, those who are lost in dreams and do not have time to pray Fajr on time, he missed the blessing.
Abu Dzar narrated a hadith. Rasulullah SAW said,''To every segment of the body let you dole out to him every morning. One time reading the beads (Subhan Allah) is a charity, a one-time reading Tahmid (thank God) is a charity, a one-time reading Takbir (Allahu Akbar) is a charity, was told to do good charity, and forbidding the the charity. And, all that can be replaced by two cycles Duha prayer.''(Muslim).
Aisha reported that the Prophet Muhammad always Duha prayers four cycles. In the history of Umm Hani ',
"Sometimes the Prophet Muhammad Duha prayers to eight cycles.''(Muslim).
Imam Imam Attirmidzi and Atthabrani narrates a hadith that explains that if a person carrying out the dawn prayer in congregation in the mosque, and he resided in the prayer until it was time Duha, then he Duha prayers, he will be rewarded as a pilgrimage and Umrah accepted. Hadith scholars recommend this hadith hasan position.
It is clear that Duha prayer is very important for the faithful. It is important not because - as many have perceived - Duha prayer has to do with the search for sustenance, but he is important because the oath of God in the Qur'an. So, really happy believers who began his morning time with Dawn prayers in congregation at the mosque, and then continued with Duha prayer.

The Signs Of Laylatul-Qadr


There is night in the month of Ramadhan which is better than a thousand months (83 years, 4 months). This night is called Laitatul Qadr.
According to Hadith, this night occurs during the last ten days of Ramadhan on one of the odd numbered nights. Usually it is celebrated on the 27th night of this holy month. It is a night of great importance and enormous blessings for Muslims.
A night such as Lailatul Qadr was not granted to any religious community (Ummah) before Muslims. Only the Ummah of the Prophet Muhammad (peace and blessings of Allah be upon him) were favoured with a night of huge reward. Once reason, it was granted, was to enable Muslims to equal the worship of any people who lived before us. In the distant past it is said that people lived very long lives of hundreds of years. We, today, live much shorter lives. And so Allah gave us Laitatul Qadr to enable us to do as much worship as a man who lived even hundreds of years longer. If in a lifetime, you only worshipped on Lailatul Qadr ten times, you would have equaled in those ten nights 833 years of worship.

Signs of Laitul Qadr
  • There are some signs that reveal which night is Laitatul Qadr.
  • The night will be peaceful, neither hot nor cold, with a clear moon shinning but with no rays.
  • There will be no shooting stars in the night
  • At sunrise the sun will rise as just a disc without and radiant beams of light.
  • One companion of the Prophet reported that on Laitatul Qadr he tasted sea water and it was sweet.

Nawafil (Optional Prayers) for Laitatul Qadr
1. Two Rakaat - In each Rakaat
  • Surah Al-Fatiha (Alhamdu) - Once
  • Surah Al-Qadr (Inna Anzalna) - Once
  • Surah Al-Ikhlas (Qul Huwal Lahu) - Once
  • One who observes this Nafl prayer will be granted the enormous rewards of Laitatul Qadr.
2. Two Rakaat - In each Rakaat
  • Surah Al-Fatiha (Alhamdu) - Once
  • Surah Al-Ikhlas (Qul Huwal Lahu) - Seven times
  • After Completing this nafl prayer recite 70 times :
  • "Astaghfirullah hallazi la-ila-ha illa huwal Hayyul Qayyumo wa atu-bu ilaihe"
  • "I seek forgiveness from Allah, the almighty, there is no god but He. He is the self-existent, the Eternal and I turn to Him"
  • Once who observes this prayer, Allah the Merciful will forgive sins of that person and their parents' sins.

3. Four Rakaat - In each Rakaat
  • Surah Al-Fatiha (Alhamdu) - Once
  • Surah Takathur (Alhakumat Takasur) - Once
  • Surah Al-Ikhlas (Qul Huwal Lahu) - Three times
  • A person observing this prayer will be protected from pain and hardship at the time of death and will be saved from the punishment of the grave.
4. Four Rakaat - In each Rakaat
  • Surah Al-Fatiha (Alhamdu) - Once
  • Surah Al-Qadr (Inna Anzalna) - Three times
  • Surah Al-Ikhlas (Qul Huwal Lahu) - Fifty times
  • After completing this prayer recite once :
  • "All glory and All Praise are for Allah, and there is no God but Allah and Allah is the Greatest".
  • The dua of the person observing this prayer will be accepted by Allah Almighty.
5. Four Rakaat - In each Rakaat
  • Surah Al-Fatiha (Alhamdu) - Once
  • Surah Al-Qadr (Inna Anzalna) - Once
  • Surah Al-Ikhlas (Qul Huwal Lahu) - Twenty Seven times
  • For one who observes this prayer all their sins are forgiven by Allah Almighty and they will enter into Heaven.
  • Dua of Lailatul Qadr
  • The Prophet (Peace and blessing of Allah be upon him) taught this dua to Hazrat Ayesha for Lailatul Qadr.
  • "O Allah, you are the One who grants pardon for sins. You love to pardon so pardon me".

Whom Do I Get Married?


1. Faith:
The most basic and essential attribute of a Muslim marriage is the common faith that binds the couple.
Since Islam is a way of life and not just a religion confined to weekly worship it becomes an integral part of a Muslim's life. The frame of reference shared by the couple eases communication and sharing of values which is not possible in an interfaith marriage. It is highly recommended that faith play an important role in the developing a loving relationship.
For example, as the Prophet Muhammad (SAW) said, that even if a husband places a morsel of food in his wife's mouth, he gets a reward for this act and Allah increases the bond of love between them. So when we love each other for the sake of Allah WE ACTUALLY INCREASE OUR FAITH.
2. Forgiving:
When the Prophet Muhammad (SAW) asked his Companions ‘do you wish that Allah should forgive you' they said, of course O Prophet of Allah. He responded, ‘then forgive each other'.
One of the main components of a happy marriage is that the spouses are able to forgive, that they do not hold grudges or act judgmental towards each other. It is expected that when we live with someone, situations may arise when we end up saying or doing things that hurt our spouses. The challenge is not to dwell on it or lay blame but to move past it. This can only happen if we are not too proud to ask for forgiveness and we are not stingy to forgive.
If we expect Allah to forgive us then we must learn to forgive.
3. Forget:
When we constantly remind our spouses of all the times they let us down or hurt us we have not truly forgiven. Things that happened in the past must be left there and not be used as fresh ammunition in new situations. Couples who use this technique usually fall in a rut and become victims of their own pettiness, unable to break free.
4. Forbearance:
Sabr (patience) is the most useful tool to have in managing a healthy lifestyle. Being patient and forbearing puts us in a pro-active frame of mind it brings us closer to Allah through Tawakul (trust) and reliance .We develop an inner mechanism that empowers us to handle life's difficult moments. As Allah states in Surah (chapter)al-Asr:
"Surely by time humans are at loss, except those who believe and do righteous deeds and counsel each other to the truth and counsel each other to Sabr (patience)" (Quran, chapter 103).
5. Flexible:
Many couples un-necessarily make themselves miserable because they are unwilling to bend a little.
We should not expect our spouses to be our extensions. They are their own selves with personalities, likes and dislikes. We must respect their right to be them selves as long as it does not compromise their Deen (religion). Being inflexible and not accommodating for individual differences leads to a very stressful and tense home atmosphere.
6. Friendship:
This aspect of marriage has three components.
First is to develop a friendship with our spouses. The relationship based on friendship is more able to withstand outside pressures.
We honor, trust, respect, accept and care for our friends, in spite of our differences. These are the aspects of friendship we should bring to our marriages.
Unfortunately the only aspect that people think of bringing to their marriage which is highly inappropriate is the buddy scenario. Shariah (Islamic law) has placed the husband in a leadership role within a family. This requires a certain decorum, which cannot be maintained if the spouses consider each other as pals.
This should not be taken to mean that husband is a dictator but a shepherd who is responsible for and to his flock. This is a position of grave responsibility and places an enormous burden on the husband. Furthermore the children need to see their parents as friends but not as pals as this encourages disrespect.
7. Friendly:
Second aspect of friendship is to have friendly relations with in-laws. When couples compete as to whose parents are more important it becomes a constant source of grief. Much valuable time is wasted trying to convince, one another of whose parents are most desirable. It is better if we accept, that our spouses will not overnight fall in love with our parents just because we want them to. As long as they maintain friendly relations that are cordial and based on mutual respect we should not force the issue.
8. Friends:
The third aspect of friendship is our circle of friends. It is okay to have individual friends of the same gender but couples must also make effort to have family friends so that they can socialize together. If there is friction being caused by a certain friendship it must not be pursued at the expense of the marriage. Prophet Muhammad (SAW) advised us to choose God fearing people as friends since we tend to follow their way. Friends should be a source of joy and not mischief.
9. Fun:
Couples that do not laugh together have to work on sharing some fun times. The Prophet (SAW) was known to play with his wives. A simple walk in the park can add much spark to the relationship. Taking up a sport together or watching clean funny movies is another way of sharing a laugh.
10. Faithful:
It is commanded by Allah that we be faithful to our spouses. Adultery is a capital crime in Islam that is punishable by death. However there are various forms of unfaithful behavior prevalent among some Muslims.
The most common form is maintaining friendships with the opposite sex over the boundaries set by Islam, and the misgivings of the spouse. The latest trend of Internet relationships is also contrary to Islamic Adab (etiquette) and is causing serious problems between couples. Once a sense of betrayal sets in, repairing that relationship is difficult. Another form of not being faithful is when couples betray confidences (trusts/promises). This is a trust issue and one when compromised eats away at the heart of a marriage.
11. Fair:
Usually when we are angry or displeased the tendency is to not play fair. We try to convince ourselves that since we have been wronged it is okay to be unjust in our behavior and our statements. Allah states in the Quran do not be unjust under any circumstances, even if they be your enemy, and here we are talking about our life partners and the parent of our children. To use words such as "never" and "always" when describing the behavior of the partner is unfair and puts the other on the defensive.
10. Finance:
One of the most common points of contention in marriages is money. Experts tell us that 80 percent of marital conflicts are about money.
It is therefore highly recommended that the couple put serious time and effort in developing a financial management plan that is mutually agreeable and is reviewed every six months or so. Preparing a budget together is also a helpful and wise way to handling household finances. It should be remembered that the wife's money in Islam is hers to do with as she pleases and therefore should not be considered family income unless she chooses to contribute it to the family
11. Family:
Parenting can be a stressful experience if the parents are not well informed. This in turn can put extra pressure on the marriage.
Sometimes couples are naive about the changes that come in the lifestyle. This can cause in some cases depression and in some resentment and misunderstandings. One golden rule that must always be the guide is; that family comes first.
Whenever there is evidence that the family is not happy or not our first priority it is time to assemble at the kitchen table and discuss with open hearts and mind.
12. Feelings:
Prophet Muhammad (SAW) stated that Allah forgives all sins if we repent but not those we have committed against others i.e. hurt their feelings unless the person we have hurt forgives first.
Couples are sometimes very careless when it comes to their spouse's feelings, they take them for granted and assume that the other knows what they mean. It is surprising that people are more sensitive and courteous to strangers than they are to their loved ones. One must be ever vigilant and careful that they do not hurt the feelings of their spouses and if they invariably do, they should apologize as soon as possible. Since one does not know when someone they love will leave this world, is it not better to make amends when we have the time?
13. Freedom:
Marriage in Islam is a partnership and not bondage or slavery. To consider the wife one's property is alien to Islamic concept of husband and wife role. The team spirit is enhanced and not curtailed when members of the team are free to be themselves. Freedom in the common western since is to be free to do as one pleases or to be selfish. On the contrary, to allow freedom to one's spouse is to be considerate of their needs and to recognize their limitations.
14. Flirtation:
A sure way to keep romance in marriage is to flirt (only) with your spouse. Many successful marriages have maintained a youthful demeanor in their marriages by adopting special names for each other and secret communication styles.
15. Frank:
Misunderstandings happen when couples are not honest with each other. Marital relationship is where the partners must feel safe to speak their mind with due consideration to the other's feeling, without compromising their own views. When the communication is not frank it hinders in the development of closeness and deep understanding of each other's inner self.
16. Facilitator:
When choosing our life partner, we must, as the Prophet (SAW) advised, look for a pious Muslim. The reason is that their first and foremost goal is the pleasure of Allah. This commitment to Allah makes them an excellent facilitator (someone who makes things easy) for enhancing their partner's spiritual development. In essence, the couple facilitates their family's commitment to Allah and His Deen.
17. Flattering:
Paying compliments and indulging in honest flattery is a very inexpensive way to win your spouse's heart. Everyone likes to be appreciated and noticed. So being stingy about compliments is actually depriving oneself of being appreciated in return.
18. Fulfilling:
To be all one can be to one's spouse is a very fulfilling and rewarding experience. To be in love means to give one's all. The heart does not put conditions or make stipulations. It gives without expecting anything in return, but such selfless giving is always rewarded tenfold.
19. Fallible:
It often happens that our expectations sometimes are so high that we lose focus of the fact that we are fallible (not perfect/make mistakes) beings. When couples start to nitpick and demand the impossible they must remind themselves that only Allah is perfect.
20. Fondness:
So many times couples fail to work on developing fondness for each other by [failing] to see their spouses as people through the eyes of their respective friends. Spending quality time alone doing and sharing activities are ways in which one can develop fondness.
21. Future:
Smart couples plan for their future together. They work on their financial and retirement plans, make wills and discuss these plans with their children. This provides peace of mind and secures the relationship.

MARI MUJAHADAH KERANA ALLAH

Dalam surah Adz-Dzariyyat ayat 56, Allah berfirman yang bermaksud :

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah hanya kepadaKu."

Rasulullah SAW adalah qudwah hasanah yang terbaik. Walaupun Allah telah menjanjikan syurga dan mengurniakan kemuliaan, namun baginda tetap sujud dan memohon ampun kepada Allah. Hadis riwayat Bukhari ada menyatakan, suatu hari Aisyah r.a bertanya kepada Rasulullah;

"Wahai Rasulullah, tuan bersolat begitu lama sekali dan menangis terlalu banyak sedangkan tuan adalah maksum?". Maka baginda menjawab, " Adakah tidak patut aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?".

Betapa hebatnya rasa kehambaan yang ada dalam diri Baginda. Persoalannya, bagaimana pula halnya dengan kita? Sejauh manakah rasa kehambaan yang ada dalam diri kita? Kita sebagai umat akhir zaman ini, terlalu ramai yang sombong. Angkuh mendabik dada berjalan dengan megah tanpa pernah sedar segala kurniaan itu adalah milik Allah. Masih tidak mahu sujud dan terus kufur nikmat sedangkan jika Allah mahu, pada bila-bila masa sahaja nikmat itu boleh diambil semula. Seharusnya, kita mencontohi akhlak dan teladan Rasulullah atau paling tidak para sahabat baginda yang merupakan hamba-hamba Allah yang terbaik.

"(Ingatlah), pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya, mereka akan membaca catatan (dengan baik), dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun".

( Surah Al-Israa' : 71)

Kesimpulannya, kita harus sentiasa sedar bahawa Allah menciptakan kita bernafas di bumi ini dengan dua peranan yang berbeza. Kita adalah semulia-mulia khalifah dan kita juga adalah serendah-rendah hamba. Lakukan segala sesuatu semata-mata untuk mendapatkan keredhaan Allah. Semoga kita menjadi hamba yang terpilih untuk melangkah masuk dan menghuni syurgaNya yang penuh dengan kenikmatan selama-lamanya, insyaAllah

Tuesday 23 August 2011

.~ ✿ ~:: IKHTIBAR RAMADHAN ..~ ✿ ~::

"...Ramadhan adalah bulan kesabaran dan kesabaran itu balasannya adalah syurga. Ia (juga) bulan tolong-menolong, di mana di dalamnya rezeki seorang mukmin bertambah. Siapa yang memberikan makanan berbuka (iftar) kepada seorang yang berpuasa (pada bulan itu), maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya daripada api neraka dan dia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.”

[ Hadis Riwayat Baihaqi ]


"Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari kurnia-Nya menyangka bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi."

[ Ali - Imran : 180 ]

"Dan belanjakanlah ( dermakanlah ) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada kamu sebelum sampai ajal maut seseorang dari kamu, ( kalau tidak ) maka ia ( pada saat itu ) akan merayu dengan berkata : Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya jika Engkau lambatkan kedatangan ajalku sekejap lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang yang soleh"

[ Al-Munafiquun : 10 ]


Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.

[ Hadis Riwayat: Imam Ahmad ]


Tiap muslim wajib Bersedekah. Para sahabat bertanya,
"Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?"
Nabi s.a.w. menjawab,
"Bekerja dengan keterampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu Bersedekah."
Mereka bertanya lagi.
"Bagaimana kalau dia tidak mampu?"
Nabi menjawab:"Menolong orang yang memerlukankan yang sedang teraniaya"
Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?"
Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf."
Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?"
Nabi s.a.w. menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah."

[Hadis Riwayat: Imam Bukhari dan Imam Muslim]

" Jangan menghina perbuatan kebajikan ( sedekah ) walau sedikit sekalipun. Bersedekahlah pada awal-awal hari, kerana bala itu tidak akan melangkahi sedekah. Apabila datang peminta sedekah kepadamu, janganlah ditolak dengan jahat walau sedikitpun. Berbahasalah dengan wajah yang manis. Jangan mencaci dan menengking mereka, kerana dosa menyakiti hati mereka lebih besar daripada pahala sedekahmu itu walau separuh daripada hartamu. Dan jangan kamu menolak orang yang mula-mula meminta padamu, kerana kadang-kadang yang datang kepadamu itu bukan manusia, hanya jin untuk melihat dan menilai apa yang kamu akan lakukan pada barang yang diberi Allah daripada nikmat-Nya ( rezeki ) kepadamu. "


Nun di sana anak kehilangan
Ibu dan ayah
entah di mana..
Nun di sana masih kedengaran,
tangisan insan yang kelaparan...

Kesedihan melanda
Derita yang berpanjangan
Belas kasihan pengharapan
Dari redup mata yang lemah
Tak siapa dapat menahan

Ramadhan menginsafkan kita
Kesusahan mereka semua
Ramadhan menyedarkan kita
Senang tak lama
Bahagia tak kekal
Ketenangan hanya pada-Nya
Kembalilah kepada-Nya

Nun di sana masih ada jalan
Putih peluang kebaikan
Sebulan di bulan Ramadhan

..~ ✿ ~:: IKHTIBAR RAMADHAN ..~ ✿ ~::

Friday 19 August 2011

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah s.a.w. akan hal tersebut, jawab Baginda s.a.w., "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia- sia".

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah s.w.t. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah s.w.t. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah s.w.t.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah s.w.t. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah s.w.t.

7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah s.w.t. dan orang yang takutkan Allah s.w.t., akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah). Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah s.w.t. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10.000 tahun).

10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.

11. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.

12. Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah s.a.w, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah s.a.w., "Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah s.a.w, "Ibunya."

13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu-bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga shalat dan puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

16. Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.

                

19. Dari Aisyah r.a. "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka."



"ya allah ya tuhanku..jadikanlah pendampingku wanita yg solehah...jadikanlah pndampingku sorg wanita yg boleh menyejukkan mataku...dan jadikanlh dia wanita yg bole mnjadi ibu kpd ank2ku..aminnnnnnnnnnnnnnnn"

Sunday 14 August 2011

Hukum meletak gambar dirumah

Soalan yang diajukan :

Apa hukumnya kita menggantung gambar bernyawa didalam rumah. Contoh gambar kita menerima sijil?
Jawapannya

Menggantungkan gambar yang bernyawa di dalam rumah ialah seperti gambar binatang, gambar orang atau gambar keluarga tuan rumah. Setelah saya meneliti masalah ini bahawa memang haram dan Nabi melarang umatnya meletakkan gambar bernyawa di dalam rumah, kerana malaikat rahmat tidak masuk di dalam rumah untuk memberikan rahmat. Hadis Nabi yang bermaksud :
Dari 'Aisyah r.a katanya, dia membeli bantal-bantal kecil bergambar-gambar. Maka tatkala Rasulullah SAW melihat bantal-bantal tersebut baginda berhenti di muka pintu dan tidak terus masuk. Aku tahu dari wajah baginda bahawa baginda tidak senang. Berkata 'Aisyah: "Ya Rasulullah! Aku bertaubat kepada Allah dan Rasul-Nya. Apakah kesalahanku? Rasulullah SAW kembali bertanya: "Bantal-bantal apakah itu?" Jawab 'Aisyah, "Aku membelinya sebagai tempat duduk anda atau tempat anda bersandar." Sabda Rasulullah SAW: "Pelukis gambar-gambar ini akan diseksa di hari kiamat seraya dikatakan kepada mereka: "Hidupkanlah gambar-gambar yang kamu lukis itu!" Kemudian baginda bersabda: "Sebuah rumah yang terdapat di dalamnya gambar-gambar (haiwan), malaikat tidak mahu masuk ke dalam rumah itu." (Riwayat Muslim)

Berkata Imam Manawi :
Yang dimaksudkan dengan gambar pada hadis ini ialah suatu yg mempunyai ruh sekalipun tidak mempunyai bayang dan tidaklah termasuk dengan gambar yg tidak mempunyai ruh seperti pohon-pohon kayu. Dan yang dimaksudkan dengan malaikat pada hadis ini ialah malaikat yg membawa rahmat kepada penghuni-penghuni rumah.Adapun malaikat pencatit amal tiadalah berpisah ia dari seseorang anak Adam.
Haram bagi orang yang meletakkan gambar atau patung yang bernyawa di rumah-rumah mereka, sama ada separuh gambar atau sempurna gambar tersebut. Tiada mengapa dan diharuskan meletakkan gambar yang berbentuk pohon, kapal, rumah, ayat Al-Quran, Kata-kata hikmah, kereta, motorsikal dan sebagainya.

Hal di atas beza dengan gambar-gambar fotografik yang dihasilkan oleh kamera dan video. Harus bagi sesiapa yang ingin meletakkan atau menggantungkan gambar fotografik di rumahnya. Jika gambar fotografik tersebut mengandungi unsure-unsur pemujaan, mendedahkan aurat, mengagungkan gambar tersebut dan seumpamannya, maka hukumnya adalah haram dan bersesuaian dengan pendapat Dr. Yusuf al-Qaradhawi dalam buku
Seni Dalam Islam :

"Hukum gambar-gambar fotografik pada asalnya harus selagimana gambar tersebut tidak mengandungi unsur-unsur yang diharamkan seperti mengagungkan gambar seseorang yang mempuyai kemuliaan dalam agama ataupun disebabkan kedudukan dan pangkat yang dimilikinya, apatah lagi sekiranya orang yang diagung-agungkan terdiri daripada orang kafir, fasiq, penyembah berhala, komunis ataupun tokoh-tokoh seni yang menyeleweng.
"

Pandangan saya, manusia atau makhluk bernyawa yang dihasilkan oleh seni lukisan, adalah haram sepertimana yang terdapat di dalam hadis di atas. Di haruskan gambar dari hasil seni lukisan bukan gambar manusia dan makhluk bernyawa seperti gambar pemandangan, masjid, rumah, kereta dan seumpamanya. Harus juga bagi gambar yang dihasilkan oleh kamera atau video untuk digantung atau diletakkan di rumah bukan bertujuan penyembahan, mengagungkan, gambar yang tidak mendedahkan aurat, gambar orang kafir dan seumpamany
a. Gambar kamera yang dibolehkan adalah bertujuan sebagai kenangan, tanda kekeluargaan dan seumpamanya.


P/S:hehehe...sbnrnya..sy sndri pn ska ltk gmbr gmbq kat umah.:P....tpi lps ni xdah.:)....

Saturday 13 August 2011

╔═╦═╦═╦═╦╗╔═╦══╦╦╦═╦╗╔═╦╦╦╦╦╦═​═╗niat..... ║╬║═╣═╣╬║║║╬║║║║║║╬║║║╬║║═╣║║║​║║berdo'a... ║║╠═╠═║║║╚╣║║║║║║║║║╚╣║║║║║║║║​║║berusaha... ╚╩╩═╩═╩╩╩═╩╩╩╩╩╩═╩╩╩═╩╩╩╩╩╩═╩╩​╩╝berjuang....

╔═╦═╦═╦═╦╗╔═╦══╦╦╦═╦╗╔═╦╦╦╦╦╦═​═╗niat.....
║╬║═╣═╣╬║║║╬║║║║║║╬║║║╬║║═╣║║║​║║berdo'a...
║║╠═╠═║║║╚╣║║║║║║║║║╚╣║║║║║║║║​║║berusaha...
╚╩╩═╩═╩╩╩═╩╩╩╩╩╩═╩╩╩═╩╩╩╩╩╩═╩╩​╩╝berjuang....

^_____________________________​__________^

..✿•*¨`*• ..✿•*. (¯`v´¯) (¯`v´¯) .•**•✿ .*¨`*•✿.•
. . ✿ •*¨`*•...✿•*¸(¯`v´¯)¸.•´*¨ `*•✿ . *¨`*•✿
. . ✿ •*¨`*• Subhanallah, سبحان الله. . ✿ •*¨`*•
... …….…………... •.¸.•´ ………….……… ..✿•*¨`*•✿
✿✿•*¨`*•. •✿.¸.✿•´ .•*¨`*•✿✿ .•*¨`*•✿✿
──────────────────█──█────────​─────
────────────████──█──█─█──────​─────
────────────█──█──█──█─█──────​─────
────────────████──█──█─█──────​─────
───────────────███████─█──────​─────
✿✿•*¨`*•. •✿.¸.✿•´ .•*¨`*•✿✿ .•*¨`*•✿✿
✿•*¨`*•. (¯`v´¯) (¯`v´¯) .•*¨`*•✿ .•*`*•✿✿
. . ✿ •*¨`*•.¸(¯`v´¯)¸.•´*¨`*•✿ *¨`*•✿ ¨`*•
…….…………... •.¸.•´ ………….……… .…………………
www.▀█▀░█░░.█▀█.█░█.█▀▀.░.█▀█░​█░█.█.www
www.░█░░█░░.█░█.█░█.█▀▀.░.█░█░​█░█.█.www
www.▀▀▀░▀▀▀.▀▀▀.░▀░.▀▀▀.░.▀▀██​███.█.www
…….…………... •.¸.•´ ………….……… .…………………
✿✿•*¨`*•. •✿.¸.✿•´ .•*¨`*•✿✿ .•*¨`*•✿✿
✿•*¨`*•. (¯`v´¯) (¯`v´¯) .•*¨`*•✿ .•*¨`*•✿✿
. . ✿ •*¨`*•.¸(¯`v´¯)¸.•´*¨`*•✿ . . .•*¨`*•✿✿
…….…………... •.¸.•´ ………….……… .…………………
.
.
========
─▀██▀
──██────(▒)(▒)
──██───(▒)( )(▒)
─▄██▄▄█─(▒)(▒)
─── ─── ▄███▄
─── ──███─███─(▒)(▒)
─── ──▀██▄██▀(▒)( )(▒)
─── ────███───(▒)(▒)
─── ─────── ▀██─██▀
─── ──────── ██─██─(▒)(▒)
─── ──────── ▀█▄█▀(▒)( )(▒)
─── ──────────▀───(▒)(▒)
─── ────────────██▀▀▀█
─── ──(▒)(▒)──────██▄█──(▒)(▒)
─── ─(▒)( )(▒)─────██▀█─(▒)( )(▒)
─── ──(▒)(▒)──────██▄▄▄█(▒)(▒
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓​▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒​▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒██████▒▒▒▒▒▒▒▒██▒██​▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒██████▒▒▒██▒▒▒██▒██​▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒██▒▒██▒▒▒██▒▒▒██▒██​▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒██████▒▒▒██▒▒▒██▒██​▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒██████▒▒▒██▒▒▒██▒██​▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒████████████▒██​▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒████████████▒██​▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▓▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒​▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▓
▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓​▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
įɞ✿ღ♥ ♥ʚįɞ✿ღʚįɞ✿ღ♥ ♥ʚįɞ✿ღ
▀█▀░░▄█▀█▄░▀█░░█▀░▀█▀▀█ʚįɞ✿ღ
░█░░░█░░░█░░█░░█░░░█▄
░█░░░█░░░█░░▐▌▐▌░░░█░░▄ ALLAH!!!
▄█▄█░▀█▄█▀░░░██░░░▄█▄▄█ʚįɞ✿ღ..​.
♥░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░​░░░░░░♥ ♥░░▓▓▓▓░░▓▓░░░░▓▓░░░░░▓▓▓▓░░▓▓​░░▓▓░░♥ ♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓░░▓▓░▓▓​░░▓▓░░♥ ♥░▓▓▓▓▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓▓▓▓▓░▓▓​▓▓▓▓░░♥ ♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓░░▓▓░▓▓​░░▓▓░░♥ ♥░▓▓░░▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓░░▓▓░▓▓​░░▓▓░░♥ ♥░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░​░░░░░░♥
^_^ I LOVE ISLAM ^_^.
╔♫═╗╔╗ ♥
╚╗╔╝║║♫═╦╦╦╔╗
╔╝╚╗♫╚╣║║║║╔╣
╚═♫╝╚═╩═╩♫╩═✘? +♥♥♥♥+
♥░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░░​░░░░░░♥
♥░░▓▓▓▓░░▓▓░░░░▓▓░░░░░▓▓▓▓░░▓▓​░░▓▓░░♥ ♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓░░▓▓░▓▓​░░▓▓░░♥ ♥░▓▓▓▓▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓▓▓▓▓░▓▓​▓▓▓▓░░♥ ♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓░░▓▓░▓▓​░░▓▓░░♥ ♥░▓▓░░▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓░░▓▓░▓▓​░░▓▓░░♥
♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•​*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
.......~*~*~*~...... Ku temukan Engkau di setiap Tahajudku ......~*~*~*~......
♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•​*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥​♥

____________1§§¶¶_____________​__________
_________1¶¶¶¶¶§¶¶1___________​__________
________¶¶¶¶§§§§§¶¶§__________​__________
_______¶¶§§§§§§§§§¶¶§_________​__________
_______1¶¶§§§§§§§§§¶¶1~Ya Allah…
________¶¶§§§§§§§§§§¶¶¶~~ Ampunilah daku dan sahabatku
_________¶¶§§§§§§§§§§¶1~~dan masukkanlah kami kedalam
__________¶¶§§§§§§§§¶¶§~~rahma​tMu dan Engkau adalah Tuhan
___________¶¶§§§§§§§¶¶¶~yang maha penyayang...
____________¶§§§§§§¶¶~ Ya Allah… Lindunglah sahabat2ku
____________¶§§§§§§¶__________​_______¶1_
_________1¶¶§§§§§§§¶§_________​______§¶¶_
________§¶¶¶§§§§§§§¶¶_________​____¶¶¶¶1_=AMIN......
_______¶¶§§§§§§§§§§§¶¶________​__1¶¶¶¶___
______¶¶§§§§§§§§§§§§§¶1______§​¶¶¶¶¶¶____=AMIN......
_____1¶§§§§§§§§§§§§§§¶§_____¶¶​¶§¶§¶1____
_____¶¶§§§§§§§§§§§§§§§¶¶§1§¶¶§​§§§¶§_____=AMIN......
_____¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§§¶¶¶§§§​§¶¶§______
_____¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§¶​¶¶1_______=AMIN......
_____¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§¶​¶1________
_____¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§¶¶¶​__________=AMIN......
_____¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§¶¶¶¶¶1_​__________
_____¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§¶§___​__________=AMIN......
_____¶¶§§§§§§§§§§§§§§§¶1______​__________
_____¶§§§§§§§§§§§§§§§§§¶______​__________=AMIN......
_____¶§§§§§§§§§§§§§§§§§¶¶_____​__________
____1¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§¶¶1___​__________=AMIN......
____§¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§¶¶¶¶1​__________
____1¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§¶¶¶​¶¶1_______=AMIN......
_____¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§​¶¶¶¶¶1____
______¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§​§§§¶¶¶¶¶1_=AMIN......
_____1¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§​§§§§§§¶¶¶1
____¶¶¶¶§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§​§§§§§§§§¶¶
___¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶§¶§§§​§§§§§§§§¶§
_1¶1_____________11111111§§§§§​§§§§§§§§1_
¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦​¦¦¦¦¦¦
¦................AMIN YA ROBAL ALAMIN.................¦

________¶¶¶¶¶¶¶
______¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
_____¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
____¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
__.¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
__.¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶___(¯`♥´¯) ─────────█─█
_¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶____`•.¸.•´-█​███──█──█─█
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶______¶¶¨¨¨¨ █──█──█──█─█
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶_________¶¶¶¨¨¨¨ ████──█──█─█
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶________¶¶¶¶¨¨¨¨ ───███████─█
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶_____¶¶¶¶¶
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶___¶¶¶¶¶¨¨ Yaa ALLAH ..
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¨¨ Sesungguhnya aku lemah
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¨¨ tanpa petunjuk-MU
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¨¨ aku buta tanpa bimbingan-MU
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¨¨¨¨ aku cacat tanpa hidayah-MU
_¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¨¨¨ aku hina tanpa Rahmat-MU
__¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
__¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
__¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
___¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
____¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶
_____¶¶__¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶¶¶
___¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶¶¶¶
○°ºoº° °ºoº° °ºoº° °ºoº° °ºoº° °ºoº° °ºoº°
¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯​¯¯¯¯• ‘♥_♥’..
♥q✿r♫m•*¨*•.¸¸❤ LURVE ALLAH ✿♫•*¨*•.¸¸❤
♫•*¨*•.¸¸ﷲ♥.♥ﷲ¸¸.•*¨*•q♫r♫m•*¨​*•.¸¸ﷲ♥.♥ﷲ¸¸.•*¨*•♫♫•*

║║♫═╦╦╦╔╗ Never say, OH ALLAH I have problems;
♫╚╣║║║║╔╣ But always say, OH problems, I've ALLAH! ♥
╚═╩═╩♫╩═╝

Ular Dalam Lubang Kubur.

Kenali diri, Muhasabah diri

 
Ustaz Zainul Fata Hashim, 38, adalah khatib Masjid Rahman di Banyu Urib, ! Surabaya. Ketika usinya 14 tahun dia merantau ke Mekah untuk menuntut ilmu dengan ditemani abangnya, Hj.Yassin Hashim. Setelah 17 tahun menetap di Tanah suci dia kembali ke kampung halamannya pada 1997 dan mengajar di sekolah sekolah agama di kampung kelahirannya. Lantaran ingin berkongsi pengalaman menanrik ketika menetapa di Mekah, Ustaz Zainul diterbangkan khas dari Surabaya untuk temu bual ekslusif dengan wartawan Mastika, Norimanah Seman.
Perkuburan Ma’ala di Mekah yang terletak berhampiran makam Siti Khadijaah riuh rendah. Suara orang bercakap dalam nada cemas dan menjerit jerit menyebabkan tumpuan saya yang ketika itu sedang solat, terganggu. Suara abang saya, Hj. Yassin yang mengimami solat Asar juga tenggelam timbul. Terus terang saya katakan, saya tidak dapat bersolat dengan khusyuk. Suara orang bercakap dan menjerit jerit itu menggangu tumpuan. Selesai salam, saya terus ke tingkap yang menghadap ke kawasan perkuburan. Saya lihat penjaga kubur berdiri tercegat di tepi lubang, orang ramai yang mengiringi jenazah bertempiaran lari. Ada yg tertonggeng kerana tersepak batu, yg merangkak pun ada.
“Tolongggggggg, anak saya!” jerit seorang wanita apabila melihat anaknya berdiri hampir dengan liang kubur. Seorang lelaki sedang berlari sempat menyambar kanak kanak itu dan diserahkan kembali kepada emaknya.
“Apahal ribut ribut(kalut-kalut) tu?” tanya abang yang tiba tiba sudah berdiri di belakang saya. “Entah,” jawab saya. Lantas saya dan abang bergegas ke kawasan kuburan itu yg jaraknya hanya beberapa meter sahaja dr rumah sewa kami. Walaupun sudah tiga tahun menyewa rumah berhampiran kawasan perkuburan tetapi belum pernah saya lihat urusan pengkebumian jadi kelam kabut.
Saya berjalan menghampiri penjaga kubur, Ahmed berbangsa Afrika. Hanya dia seorang saja yg berani berdiri di situ sedangkann orang ramai yang mengiringi jenazah sudah lari bertempiaran. Mereka berdiri jauh di tepi pagar. Muka Ahmed kelihat cemas, matanya tajam memandang ke dalam liang.
“Apa masalahnya, ni?” tanya saya dalam bahasa Arab. Lelaki itu hanya menuding jarinya keliang lahad tanpa mampu berkata apa apa. Seekor ular besar dengan mulut ternganga luas hingga menampakkan taring tajam yang panjang kelihatan tersembul di pintu lubang kubur. Badannya sahaja sebesar pemeluk orang dewasa! Saya dan abang segera mengundur. Ahmed mengelak beberapa tapak apabila ular itu menjulurkan kepalanya seperti hendak menerkam jenazah yang dipikul oleh kawan kawannya. Setelah gagal untuk mencekup jenazah, ular yang bercampur aduk warnanya itu memasukkan semula kepalanya ke dalam lubang. Namun apabila kawan kawan Ahmed cuba melangkah, ular itu akan menerkam semula dengan mulut terngangga menampakkan lidah yang panjang. Saya mengucap panjang apabila mata ular itu yang merah bercahaya merenung tajam ke arah jenazah yang diletakkan di atas pengusung.
“Ya Allah, janganlah mayat tu ditelan,” doa saya. Hati bertambah bimbang apabila melihat mulut ular itu terngangga luas boleh memuatkan sebuah motosikal. Serentak mereka mengundur untuk menyelamatkan diri. “Kalau kecil boleh juga saya kais dengan kayu. Tapi iiiiii ni besar, mulutnya saja sama besar dengan lubang kubur. Kalau saya masukkan juga jenazah itu bukan kebumi namanya tetapi campak ke rahang ular,” kata Ahmed, tercunggap cunggap.Orang ramai lari bertempiaran. Ada yang terjerit jerit akibat terlalu takut. Beberapa minit kemudian mereka terus menutup semula lubang kubur itu. Ahmed berjalan ke sebuah lagi kubur , lima meter saja jaraknya dari kubur tadi. Perlahan lahan dia menarik penutup nya yang diperbuat daripada batu.
Di Mekah kedaan kuburnya yang berlainan dengan di Malaysia. Disana lubang kubur sudah siap digali dan disimin dindingnya kecuali lantai. Dan disimin dindingnya kecuali lantai. Setelah jenazah di kebumikan ia ditutup semula. Pintunya diperbuat dari besi atau batu. Setahun kemudian kubur itu akan dibuka semula untuk diisi dengan jenazah baru. Biasanya satu liang boleh digunakan untuk enam jenazah. Namun ada juga boleh memuatkan hingga seratus. Jenazah baru hanya akan ditanam di dalam lubang itu jika jenazah yang ditanam setahunlalu sudah tiada ataupun hanya tinggal tulang. Tulang tulang itu akan dikuis ke tepi untuk memberi ruang pada jenazah baru.

Ahmad membuka lubang tersebut dengan berhati hati. Apabila terbuka sepenuhnya, segera dia melenting. Ular yg sama terpacul lagi ditengah tengah lubang kubur! Ahmed melompat ke belakang, kawan kawan nya lari lintang pukang. “Lain macam je ular ni, bang. Ular sawa bukan, tedung pun bukan, anaconda tidak mungkin. Ular apa ni bang” bisik saya pada abang. “Inilah agaknya ular al-Syujak al-Aqra seperti yg pernah nabi sebut sebut dalam sabdanya, yang akan menyiksa sesiapa yang meninggalkan solat dan melakukan maksiat,” kata abang. Aneh sekali, bagaimana ia boleh berada di dalam lubang kubur itu.
“Tutup balik,” Ahmed bersuara meminta tiga orang lagi rakanya membantu. Ahmed beralih pula ke kubur lain. Dia mengagak lubang itu sudah dua tahun tidak digali semula. Orang lain yg pada mulanya ramai tidak berani mendekati. Mereka hanya berdiri di tepi pagar tembok. Tinggallah kami berenam, Ahmed dan kawan kawannya, abang serta saya.
SYYYYYYYYYYY!! Bunyi desiran dari arah lubang pada pintu kubur yang terbuka sedikit. Ahmed dan rakan rakannya segera berhenti mengangkat penutup lubang kubur tersebut. Masing masing terdiam dan memasang telinga . Setelah beberapa minit menunggu tidak ada lagi bunyi yang kedengaran. “Ahhhh!! Bunyi pasir runtuh agaknya,” beritahu Ahmed sambil tersenyum cuba menyedapkan hati. Ahmed lantas mengajak kawan kawannya menyambung kerja. Perlahan lahan mereka membuka penutup lubang kubur hingga terbuka luas. “Alhamdulillah …” Ahmed bersyukur, tidak ada lagi ular besar yang menganga di muka lubang. Di bahagian dasar lubang hanya tinggal tengkorak dan beberapa tulang yang belum reput. Ahmed masuk ke dalam kubur untuk mengumpul tulang tulang itu dan diletakkan di sudut, kemudian naik semula untuk mengangkat jenazah wanita itu.
Perlahan lahan Ahmed dan tiga kawan kawannya megusung jenazah wanita tersebut ke tepi lubang. Saya hanya memerhati sahaja mereka melakukan kerja. “Berhenti!!!!” tiba tiba Ahmed menjerit. Dua orang kawannya yg memikul jenazah terkejut. Nyaris nyaris jenazah tercampak. Segera jenazah dibawa keluar dan diletakkan diatas pasir. Mereka hanya tercegat memerhati. Ahmed menggeleng geleng kepala, tidak percaya dengan apa yang berlaku. Orang ramai bercempera sekali lagi.

“Subhanallah ….. ular lagi,” terpacul dari mulut saya. “Kamu pasti ular itu tidak ada disitu, tadi?” tanya abang. Ahmed termenung memerhatikan rahang ular yang terbuka luas. Di wajahnya ternampak keletihan. Dia pun sudah hilang punca untuk menjawab peryanyaan saya tadi. “Subhanallah,” hanya itu sahaja yang terkeluar dari mulutnya sambil menoleh ke arah saya. Ahmed menggaru garu kepala, tak tahu apa yang perlu dibuat. Menurutnya, tidak ada lubang pun di dinding liang yang boleh dilalui oleh ular sewaktu dia mengumpulkan tulang tadi.
“Mungkin tanah haram tak mahu terima jasadnya,” kata abang. Ahmed mengangguk dan bersetuju dengan kata kata abang. “Kalau begitu mengapa tak dikebumikan saja di Jeddah?” saran saya kepada Ahmed. “Seharusnya begitu, mungkin ada yang tak kena,” kata abang. Jeddah? Ya, hanya Jeddah sahaja tanah halal yang paling hampir. Ahmed, saya dan abang menaiki satu kereta untuk bersama sama mengiringi jenazah ke Jeddah. Dalam samar sama hari yang sudah merangkak senja jenazah itu dikebumikan. Alhamdulillah! Semuanya dapat disempurnakan dengan selamat.
Dalam perjalanan pulang ke Mekah, tiada lain yang kami bualkan kecuali kejadian itu. Saya benar benar insaf dan gerun akan kekuasaan Allah. “Salah satu keistimewaan umat Muhammad ialah seksaan atas dosa dosa mereka akan ditangguhkan sehingga akhirat. Namun tidak mustahil ALLAH akan membalasnya sewaktu didunia. Itu tidak lain sebagai ingatan pada yang masih hidup,” tegas abang. Kata kata itu membuat saya berfikir kembali rahsia di sebalik kejadian yang baru kami alami. Kepada kenalan rapat arwah perempuan itu saya tanyakan asal usulnya. Menurut mereka wanita itu berasal dari Mesir, bertugas sebagai jururawat di Hospital Aziziah. Ia memang seorang yang rajin, taat, cantik dan lunak suaranya apabila melayan pesakit. Namun apabila malam menjelma, pakaian seragam jururawat ditanggalkan. Maka terserlah lah kecantikannya yang meruntun hati setiap lelaki yang memandang.
Bibirnya, mata, rambut ikal mayang, berkenig lebat dan berhidung mancung menjadi bonus untuk memikat hartawan. Dengan kelebihannya dia sering menggunakan nya untuk mendapatkan pendapatan yang lumayan. Daripada cerita kawan kawannya yang saya temui, si gadis manis berusia 25 tahun itu menjadi ‘perawat jiwa’ kelas atasan. Setiap malam dia menerima jemputan daripada saudagar kaya yang menawarkan bayaran tinggi. Selama bertahun tahun kerjanya tidak ada siapa yang mengetahui.
Namun hari tidak selalu! panas, kadang kadang hujan ditengah hari. Di tengah kemashuran namanya meniti di bibir para hartawan, wanita itu diserang penyakit misteri. Tidak ada ubat moden yang mampu menyembuhkannya. Tiga bulan dia terlantar di wad tempatnya berkerja. Yang menginsafkan setiap kali kawan kawan setugas datang menziarahi, dia kan bercerita segala kegiatannya selama ini. Peristiwa itu sesungguhnya menginsafkan betapa siksa kubur itu jangan dipermainkan, sebagaimana hadis yang di riwayatkan oleh Ibnu Abbas, katanya: ketika Rasulullah s.a.w melalui dua buah kubur beginda bersabda:
“Ingatlah, sesungguhnya dua mayat ini sedang diseksa, tapi bukan kerana melakukan dosa besar. Seorang diseksa kerana dahulunya dia suka membuat fitnah dan seorang lagi kerana tidak membersihkan dirinya daripada air kencing.”
Itu baru dosa kecil yang nabi sebutkan, sudah mendapat seksa kubur yang cukup azab. Inikan pula dosa yang besar seperti berzina, melacur, tentunya lebih azab lagi.
Petikan dari: Mastika